Senin, 15 Oktober 2018

Pengantar Pengelolaan Bisnis Ritel

Modul Mapel Pengelolaan Bisnis Ritel
Prodi Bisnis daring dan Pemasaran SMKN 1 Pamekasan
KD.3.1
KD.4.1


BAB I
RUANG LINGKUP, PARADIGMA PENGELOLAAN,
DAN PERANAN BISNIS RITEL

A.      Pendahuluan
·         Sebagai negara dengan penduduk terbesar ke 4, dengan jumlah penduduk sekitar 250.000.000 pada tahun 2015  Indonesia memiliki prospek yang sangat baik bagi berkembangnya bisnis ritel.  Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia banyak dimiliki ritel asing dan tersebar di kota besar saja. Rasio keberadaan supermarket dan hypermarket berbanding total penduduk menunjukkan kesenjangan yang cukup lebar, dimana satu usaha ritel modern melayani  500.000 jiwa. Pertumbuhan dan perkembangan bisnis ritel berakibat terhadap kebutuhan tenaga kerja , utamanya tenaga kerja yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan bidang bisnis ritel.  Menurut hasil penelitian ILO terhadap 80 negara di dunia, sebanyak 10 -15% rata – rata penduduk bekerja di sektor formal ritel
·         Perkembangan bisnis ritel dipengaruhi oleh tiga faktor: 1. Ekonomi, 2. demografi, 3. Sosial budaya. Faktor ekonomi yang banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis ritel diantaranya adalah peningkatan income/pendapatan masyarakat sehingga kegiatan konsumsi mengalami peningkatan.  Faktor demografi seperti peningaktan jumlah penduduk, meningkatnya jumlah penduduk golongan menengah (middle income group) . Dan faktor sosial budaya seperti perubahan gaya hidup dan kebiasaan berbelanja  juga turut berpengaruh terhadap perkembangan usaha ritel. Konsumen saat ini menginginkan tempat belanja yang aman, lokasinya mudah dicapai, ragam barang bervariasi sekaligus dapat digunakan sebagai tempat rekreasi

B.      Pengertian ritel
·         Kata ritel berasal dari bahasa Prancis, ritellier, yang berarti memotong, memecah, atau membagi menjadi bagian – bagian yang lebih kecil.
·         Ritel adalah usaha yang terkait dengan upaya untuk menambah nilai produk dan jasa yang dijual langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis
·         Kegiatan ritel menjadi penghubung antara produsen dan konsumen. Peritel  berupaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan menyediakan produk pada harga, tempat, dan waktu yang diinginkan konsumen. Sementara bagi produsen, ritel menyediakan pasar produk yang dihasilkanya.
·         Gambar 1.1 Jalur distribusi barang dagangan :

-          Perusahaan/pabrikan = bertugas mendesign, membuat, memberi merk, menetapkan harga, mempromosikan, dan menjual bukan pada konsumen akhir
-          Wholesaler/pedagang besar = melakukan pembelian, stocking, promosi, penjualan, pengiriman, pembayaran ke produsen, tidak menjual langsung ke konsumen akhir
-          Ritel = pembelian, stocking, promosi, penjualan ke konsumen akhir, dan tidak menghasilkan produk

C.      Paradigma ritel tradisional dan modern
·         Ritel tradisional menekankan pada pengelolaan usaha yang bisa disiapkan oleh pengusaha tapi kurang fokus pemenuhan kebutuhan pelanggan. Sedangakn Ritel modern menggelola bisnis ritel berdasarkan konsep pengelolaan yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan konsumen yang menjadi pasar sasarannya.
·         Perbedaan bisnis ritel tradisional dan modern
Ritel Tradisional
Ritel Modern
Kurang mempertimbangkan lokasi
Pemilihan lokasi sangat penting
Tidak mempertimbangkan potensi pembeli
Potensi pembeli diprediksi dan dievaluasi
Jenis barang dagangan tidak terarah
Jenis barang dagangan terfokus dan disesuaikan dengan target pasar
Kurang memperhatikan pemasok
Ketat melakukan seleksi terhadap pemasok
Tidak ada seleksi merk
Seleksi barang dagangan ketat
Pencatatan penjualan sederhana
penjualan dicatat dan dipelajari
Keuntungan per produk tidak dievaluasi
Keuntungan per produk dievaluasi untuk menetapkan strategi bauran ritel
Melayani hutang
Penjualan tunai atau dengan credit card
Kurang memperhatikan efisiensi
Sangat memperhatikan efisiensi
Arus kas tidak terencana
Arus kas sangat terencana
Keuangan tercampur dengan keuangan keluarga
Kuangan terpisah jelas dengan keuangan keluarga
Penbembangan bisnis tidak terencana
Pengembangan bisnis terencana

D.      Fungsi – fungsi yang diperankan bisnis ritel
·         Menyediakan berbagai produk dan jasa
·         Memecah produk sesuai dengan kebutuhan konsumen
·         Menyimpan persediaan
·         Menghasilkan jasa
·         Meningkatkan nilai produk dan jasa


Pertanyaan
1.       Mengapa perlu mempelajari bisnis ritel!
2.       Jelaskan inti pengertian bisnis ritel!
3.       Berdasarkan tayangan ini, sebutkan dan jelaskan perbedaan bisnis ritel tradisional dan modern!










E.       Karakteristik dan klasifikasi bisnis ritel
·         Klasifikasi bisnis ritel berdasarkan 3 karakteristik berikut:
1.       Berdasarkan unsur – unsur  yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen
a.       Jenis barang dagangan yang dijual.
b.      Perbedaan dan keanekaragaman barang yang dijual.
c.       Tingkatan layanan konsumen
d.      Harga barang dagangan
2.        Berdasarkan sarana atau media yang digunakan
a.       Mengunakan toko
b.      Dan non toko
3.       Berdasarkan kepemilikan
a.       Pendirian toko tunggal atau mandiri
b.      Rangkaian perusahaan
c.       Waralaba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar