Prodi Bisnis daring dan Pemasaran SMKN 1 Pamekasan
KD.3.1
KD.4.1
BAB I
RUANG LINGKUP, PARADIGMA PENGELOLAAN,
DAN PERANAN BISNIS RITEL
A.
Pendahuluan
·
Sebagai
negara dengan penduduk terbesar ke 4, dengan jumlah penduduk sekitar
250.000.000 pada tahun 2015 Indonesia
memiliki prospek yang sangat baik bagi berkembangnya bisnis ritel. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia banyak dimiliki
ritel asing dan tersebar di kota besar saja. Rasio keberadaan supermarket dan hypermarket
berbanding total penduduk menunjukkan kesenjangan yang cukup lebar, dimana satu
usaha ritel modern melayani 500.000
jiwa. Pertumbuhan dan perkembangan bisnis ritel berakibat terhadap kebutuhan
tenaga kerja , utamanya tenaga kerja yang memiliki kualifikasi dan kompetensi
yang sesuai dengan bidang bisnis ritel. Menurut
hasil penelitian ILO terhadap 80 negara di dunia, sebanyak 10 -15% rata – rata
penduduk bekerja di sektor formal ritel
·
Perkembangan
bisnis ritel dipengaruhi oleh tiga faktor: 1. Ekonomi, 2. demografi, 3. Sosial
budaya. Faktor ekonomi yang banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis
ritel diantaranya adalah peningkatan income/pendapatan masyarakat sehingga
kegiatan konsumsi mengalami peningkatan.
Faktor demografi seperti peningaktan jumlah penduduk, meningkatnya
jumlah penduduk golongan menengah (middle income group) . Dan faktor sosial
budaya seperti perubahan gaya hidup dan kebiasaan berbelanja juga turut berpengaruh terhadap perkembangan
usaha ritel. Konsumen saat ini menginginkan tempat belanja yang aman, lokasinya
mudah dicapai, ragam barang bervariasi sekaligus dapat digunakan sebagai tempat
rekreasi
B.
Pengertian
ritel
·
Kata
ritel berasal dari bahasa Prancis, ritellier, yang berarti memotong, memecah,
atau membagi menjadi bagian – bagian yang lebih kecil.
·
Ritel
adalah usaha yang terkait dengan upaya untuk menambah nilai produk dan jasa
yang dijual langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan
penggunaan bisnis
·
Kegiatan
ritel menjadi penghubung antara produsen dan konsumen. Peritel berupaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan
menyediakan produk pada harga, tempat, dan waktu yang diinginkan konsumen.
Sementara bagi produsen, ritel menyediakan pasar produk yang dihasilkanya.
·
Gambar
1.1 Jalur distribusi barang dagangan :
-
Perusahaan/pabrikan
= bertugas mendesign, membuat, memberi merk, menetapkan harga, mempromosikan,
dan menjual bukan pada konsumen akhir
-
Wholesaler/pedagang
besar = melakukan pembelian, stocking, promosi, penjualan, pengiriman,
pembayaran ke produsen, tidak menjual langsung ke konsumen akhir
-
Ritel
= pembelian, stocking, promosi, penjualan ke konsumen akhir, dan tidak
menghasilkan produk
C.
Paradigma
ritel tradisional dan modern
·
Ritel
tradisional menekankan pada pengelolaan usaha yang bisa disiapkan oleh
pengusaha tapi kurang fokus pemenuhan kebutuhan pelanggan. Sedangakn Ritel
modern menggelola bisnis ritel berdasarkan konsep pengelolaan yang menekankan
pada pemenuhan kebutuhan konsumen yang menjadi pasar sasarannya.
·
Perbedaan
bisnis ritel tradisional dan modern
Ritel Tradisional
|
Ritel Modern
|
Kurang mempertimbangkan lokasi
|
Pemilihan lokasi sangat penting
|
Tidak mempertimbangkan potensi pembeli
|
Potensi pembeli diprediksi dan
dievaluasi
|
Jenis barang dagangan tidak terarah
|
Jenis barang dagangan terfokus dan
disesuaikan dengan target pasar
|
Kurang memperhatikan pemasok
|
Ketat melakukan seleksi terhadap pemasok
|
Tidak ada seleksi merk
|
Seleksi barang dagangan ketat
|
Pencatatan penjualan sederhana
|
penjualan dicatat dan dipelajari
|
Keuntungan per produk tidak dievaluasi
|
Keuntungan per produk dievaluasi untuk
menetapkan strategi bauran ritel
|
Melayani hutang
|
Penjualan tunai atau dengan credit card
|
Kurang memperhatikan efisiensi
|
Sangat memperhatikan efisiensi
|
Arus kas tidak terencana
|
Arus kas sangat terencana
|
Keuangan tercampur dengan keuangan
keluarga
|
Kuangan terpisah jelas dengan keuangan
keluarga
|
Penbembangan bisnis tidak terencana
|
Pengembangan bisnis terencana
|
D.
Fungsi
– fungsi yang diperankan bisnis ritel
·
Menyediakan
berbagai produk dan jasa
·
Memecah
produk sesuai dengan kebutuhan konsumen
·
Menyimpan
persediaan
·
Menghasilkan
jasa
·
Meningkatkan
nilai produk dan jasa
Pertanyaan
1.
Mengapa
perlu mempelajari bisnis ritel!
2.
Jelaskan
inti pengertian bisnis ritel!
3.
Berdasarkan
tayangan ini, sebutkan dan jelaskan perbedaan bisnis ritel tradisional dan
modern!
E.
Karakteristik
dan klasifikasi bisnis ritel
·
Klasifikasi
bisnis ritel berdasarkan 3 karakteristik berikut:
1.
Berdasarkan
unsur – unsur yang digunakan ritel untuk
memuaskan kebutuhan konsumen
a.
Jenis
barang dagangan yang dijual.
b.
Perbedaan
dan keanekaragaman barang yang dijual.
c.
Tingkatan
layanan konsumen
d.
Harga
barang dagangan
2.
Berdasarkan sarana atau media yang digunakan
a.
Mengunakan
toko
b.
Dan
non toko
3.
Berdasarkan
kepemilikan
a.
Pendirian
toko tunggal atau mandiri
b.
Rangkaian
perusahaan
c.
Waralaba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar